Tuesday, July 22, 2008

Gandum, Ikan Laut, dan Bunga Teratai

Kemaren tuh gw denger khotbah, dan pendetanya *Pak Iwan Tri Wakhyudi*, khotbah.. Di khotbahnya itu ada beberapa perumpamaan.

Gandum dan Ilalang
Ada seorang penabur. Suatu hari dia menabur gandum disebuah lahan. Pada malam harinya, orang yang menjadi musuh si penabur itu menaburkan ilalang di antara gandum itu. Jadilah si gandum dan si ilalang bertumbuh bersama. Dan akhirnya tibalah waktu tuaian. Saat mau menuai, hamba-hamba si penabur bertanya kepada tuannya, "banyak ilalang di sekitar gandum itu, apakah tuan mau kami mencabutinya?" Tuannya menggeleng dan berkata, "Tidak, kalau kau lakukan itu, gandumnya bisa saja ikut tercabut dan mati."

Ikan Laut
Ikan laut, meski air di laut itu asin, tetapi daging ikan itu tidak sedikit pun terasa asin.

Bunga Teratai
Bunga teratai itu idupnya di air yang kotor banget kan? Di air yang gada sirkulasi udaranya, yang bau, yang jelek, yang kotor dan sebagainya dan seterusnya. Tapi apa yang dihasilkan? Bunga teratai yang begitu indah dan lucuu. Hehe.

^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^

Jadi jadi, gw mo membahasnya satu per satu. Cieileh.. Uda kayak pendeta aja gw. Haha.
Hmm,
Kalo menurut gw yaa, si penabur itu kayak Tuhan Yesus. Si musuhnya itu kayak iblis, yaa, Lucifer lah *btw gw selalu menganggap nama Lucifer tuh keren loh. dosa ga ya?* Terus si gandum adalah kita dan si ilalang adalah dosa. Kita tumbuh selalu dikelilingi oleh dosa yang ditabur Lucifer. Ya ga sih? Well, dari perumpamaan inilah gw mendapatkan jawaban dari salah satu pertanyaan gw.
Kenapa sih Tuhan ga ilangin aja dosa dari seluruh kehidupan ini? Padahal Dia pasti bisa.
Ya, jawabannya mungkin saja itu. Karena dosa ga mungkin dibinasakan tanpa membinasakan manusia.

Yang tentang ikan laut, tentu saja mudah. Hehe. Kita sebagai manusia harus hidup seperti ikan laut. Meskipun hidupnya selalu dikelilingi air asin, tapi dia ga ikut-ikutan jadi asin. Oke, memang ada penjelasan ilmiah untuk itu, tapi bukan itu yg mau kita liat sekarang. Jadi, kita sebagai manusia yang hidup di tengah-tengah kejahatan dan dosa, jangan sampe kita ikut-ikutan menjadi pendosa. Ikan aja bisa, masa manusia ga bisa? Hehe. *okei, that's not the same thing i know..*

Sekarang tentang bunga teratai. Bunga itu indah loh, bagus. Hehe. Nah, hal yang gw dapetin dari perumpamaan ini sih, dengan adanya kehidupan yang jahat, yang penuh dosa dan mengerikan ini, harusnya kita bisa menggunakan itu semua untuk bertumbuh menjadi sesuatu yang indah. Get it? Jadi dengan pengalaman hidup kita yang penuh dengan kekecewaan, penyesalan, dendam, benci, marah, iri, dengki, dsb dst, kita harus menjadi indah, dan bukannya malah jadi jelek. Ya, denganp pengalaman pahit kita, kita bisa menjadi orang yang lebih baik dan lebih baik lagi. Bahkan mungkin, jadi orang yang bisa mencegah orang lain terjebak dalam lumpur yang sama dengan yang pernah menjebak kita.

1 comment: